Cinta dalam bahasa arab umumnya
menggunakan kata habba-yuhibbu "حُبُّ" hubbun, terdiri dari huruf (ح) ha dan (ب) ba, dan memang
sepertinya kata inilah yang tepat untuk menggambarkan maksud atau makna cinta.
Ada banyak makna tergantung kepada apa disandarkan atau dinisbahkan. Bisa
bermakna menyukai, menyenangi, menginginkan, menghendaki, menggemari, memenuhi,
mengutamakan, mengasihi, menyayangi, memilih, ramah.
Menurut Ibnul Qayyim, “Cinta tidak bisa didefinisikan dengan jelas,
bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan (sesuatu) melainkan menambah kabur
dan tidak jelas, (berarti) definisinya adalah adanya cinta itu sendiri”.
Dalam islam
pengertian cinta ada 8 macam
1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan
"nggemesi".
2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang,
lembut, siap berkorban, dan siap melindungi.
3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat
membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung
kurang diperhatikan.
4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil
dan memabukkan.
5. Cinta ra'fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan
norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega
membangunkannya untuk salat,membelanya meskipun salah.
6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong
perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak.
7. Cinta syauq (rindu).
8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran
mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang
menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu.
Pembagian
Cinta Berdasarkan Hukumnya
1. Ibadah
yaitu cinta
kepada Allah dan cinta kepada perkara yang dicintai Allah
Allah ta'ala
berfirman: "adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada
Allah" [Al-baqaroh: 165]
Rasul shallahu
'alaihi wa sallam bersabda:"Tiga perkara yang apabila ada pada seorang
hamba ia akan merasakan manisnya keimanan: (1)Allah dan Rasul-Nya lebih ia
cintai dari selain keduanya, (2) ia mencintai seseorang dan tidaklah ia
mencintainya kecuali karena Allah (3) dan ia benci untuk kembali kepada
kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk di ceburkan
ke dalam neraka [HR.Bukhori: 16, Muslim: 43]
2. Kesyirikan
yaitu cinta kepada selain Allah
sebagaimana kecintaannya kepada Allah atau bahkan lebih
Allah berfirman: "Dan diantara
manusia ada yang menjadikan selain Allah sebagai tandingan (Allah), yang mereka
cintai seperti mereka mencintai Allah" [Al-Baqaroh: 165]
3. Kemaksiatan
yaitu mencintai perkara yang haram,
kebid'ahan, kemaksiatan, serta mencintai pelaku kebid'ahan, dan pengikut hawa
nafsu, dan yang lainnya dari kecintaan yang menyelisihi syariat.
Allah berfirman: "Dan wanita-wanita
di kota berkata: "Isteri Al Aziz [1] menggoda bujangnya untuk menundukkan
dirinya (kepadanya), Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat
mendalam. Sesungguhnya Kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata."
4. Mubah
yaitu cinta tabiat, seperti mencintai
anak-anak, keluarga, jiwa, harta, makan, tidur, dan perkara-perkara lain yang
dibolehkan syariat. Allah berfirman:
"Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak[2] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup
di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Maka daripada
itu, renungkanlah sejenak kawan hakikat sebuah kehidupan kita di dunia
ini. Rasullulah SAW bersabda:
“Tidak
sempurna iman salah seorang dari kamu sehingga ia mencintai saudaranya seperti
ia mencintai diri sendiri.” Juga sabda Rasulullah, “Barang siapa ingin
mendapatkan manisnya iman, maka hendaklah ia mencintai orang lain karena
Allah.” (HR Hakim dari Abu Hurairah)”.